Minggu, 18 November 2007

Indonesia Usulkan Gagasan Minyak Untuk Pendidikan dan Hutan

Indonesia, sebagaimana disampaikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla saat pidato pada forum KTT OPEC ke III di Riyadh, Arab Saudi, Minggu (18/11), mengusulkan gagasan minyak untuk pendidikan (oil for education) dan minyak untuk hutan (oil for forest) sebagai akibat melejitnya harga minyak.

''Kenaikan harga minyak telah membuat negara konsumen mengalami kesulitan keuangan,'' ujar Wapres Jusuf Kalla. Dampak lanjutannya adalah semakin berat bagi negara konsumen untuk meningkatkan pendidikan akibat harus menanggung beban kenaikan harga minyak. Oleh sebab itu perlu adanya dana minyak untuk pendidikan. Sementara itu pemakaian minyak untuk BBM telah menciptakan pemanasan global dan perubahan iklim dunia akibat emisi gas buang. Hutan tropis sebagai paru-paru dunia secara nyata mampu menyerap karbon dari emisi gas buang. Sehingga perlu kompensasi berupa dana dari minyak untuk menjaga kelestarian hutan tropis. Secara umum, Wapres Jusuf Kalla, mengemukakan pentingnya keseimbangan pasar agar tidak terbentuk harga tinggi yang tidak wajar. Oleh sebab itu keseimbangan pasokan dan kebutuhan harus senantiasa diciptakan. Agar produsen dan konsumen sama-sama mendapatkan keuntungan yang maksimal.(sumber:antara.co.id)

Hari ini Kamis, 15 November 2007 merupakan hari pertama Ministerial Symposium dalam rangka 3rd OPEC Summit. Simposium mengetengahkan para menteri perminyakan negara-negara OPEC dan pakar bidang perminyakan sebagai pembicara dalam empat sesi yang dikelompokkan kedalam tema-tema yang terdiri dari:

  1. kondisi sekarang dan yang akan datang pasar minyak dan Gas Bumi;
  2. tantangan dan kendala energi dan lingkungan;
  3. energi untuk pembangunan yang berkelanjutan;
  4. Peran OPEC dalam menyediakan BBM dan Gas serta dalam mempromosikan kestabilan.

Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro akan tampil sebagai panelis dalam sesi ke II yang membahas energi dan lingkungan yang diagendakan akan dimulai pada jam 10:15 waktu setempat.Acara simposium yang dilaksanakan di Hotel Intercontinental Riyadh dibuka oleh Menteri Perminyakan Kerajaan Arab Saudi, Ali Al-Naimi. Acara hari pertama ini dijadwalkan dapat berakhir pada jam 17:15 waktu setempat untuk selanjutnya seluruh anggota delegasi meninjau pameran yang diselenggarakan di Hall Raja Faisal di hotel yang sama. Pameran itu sendiri sudah dibuka dua hari sebelumnya (13/11).